Path Analysis on Factors Associated withthe Incidence of Diarrhea in Infants Aged 6-12 MonthsatKaranganyar Community Health Center,inPurbalingga, Indonesia

Authors

  • Norma Arista Narzah Community Health Center of Karanganyar, Purbalingga, Indonesia
  • Pawito - Faculty of Social and Communication, Sebelas Maret University, Surakarta
  • Ruben Dharmawan Faculty of Medicine, Sebelas Maret University

Abstract

Background:

References

Adiasasmito W (2007). Faktor Risiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia: Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat. Makara Kesehatan, 11( 1): 1-10.

Agus S, Handoyo, dan Widiyanti (2009). Analisis Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Puskesmas Ambal 1 Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan UNSOED. 5 (2).

Allen IH (2012). B Vitamins in BREAST FEEDING: Relative Importance of Maternal Status and Intake, and Effects on Infant Status and Function. An International Review Journal, 3: 362-369.

Amaliah (2010). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Faktor Budaya Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Prosiding Seminar Nasional Unimus. Fakultas Kedoktreran Universitas Muhammadiyah Semarang: Semarang. ISBN: 978.979.704.883.9

Anorital dan Andayasari (2011). Kajian Epidemiologi Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan yang Disebabkan Oleh Amoeba di Indonesia. Artikel. Media Litbang Kesehatan 21(1): 1-9.

Bahiyatun (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.

Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga (2014). Profil Kesehatan Kabupaten Purbalingga. Purbalingga: Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2014). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

(2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita yang Berobat ke Badan Rumah Sakit Umum Tabanan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2): 134-139.

Fajar AN dan Misnaniarti (2011). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Masyarakat di Desa Senuro Timur. Jurnal Pembangunan Manusia, 5( 1).

Hanif, Mulyani, dan Kuscithawati (2011). Faktor Risiko Diare Akut pada Balita. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol 27(1),:10-17.

Karyono, Basirun, dan Septiwi (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Pasien Diare Pada Anak Di Rsud Majenang Kabupaten Cilacap. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 5(1):57-63.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Latan (2014). Aplikasi Analisis Data Statistik Untuk Ilmu Sosial Sain dengan IBM SPSS. Bandung: Alfa beta.

Mafazah (2013). Ketersediaan Sanitasi Dasar, Personal Hygiene Ibu dan Kejadian Diare. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8( 2): 176-182.

Mengistic B, Berhane Y, Worku A. (2013). Prevalence of Diarrhea and Associated Risk Factors Among Children Underfive Years of Age in Eastern Ethiopia: A Cross-sectional Study. Open Journal of Preventive Medicine. 3( 7) : 1-8.

MurtiB (2010). Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Edisi ke 2. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Murti (2013). Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta. Edisi ke 3. Gadjah Mada University Press

Proverawati dan Rahmawati (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha Medika.

Palupi A, Hadi H, Soenarto (2009). Status Gizi Dan Hubungannya Dengan Kejadian Diare Pada Anak Diare Akut Di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Anak Indonesia. 6(1): 1-9

Ramadhani E, Lubis G, Edison (2013). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejdian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Keranji Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2(2):62

Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Riset Kesehatan Dasar Jateng. (2013). Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa tengah Tahun 2013. Semarang: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Rochimah (2009). Evaluasi Pelaksanaan Kampanye Sosial Perilaku Hidup Bersih dan sehat Untuk Menurunkan Angka Diare di Kabupaten Kulonprogo. Jurnal Komunikasi,6(1),

Sander MA (2005). Hubungan faktor Sosio Budaya dengan Kejadian Diare di Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Jurnal Medika, 2(2): 163-139.

Setiadi, Elly et al. (2006). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana

Taniuchi M, Sobuz SU, Begum S, Platts Mills JA, Liu J (2013). Etiology of Diarrhea in Bangladesh Infant in the First Year of Life Using Molecular Methods. Journal of Infectious Disease, 208(11): 1794-1802.

Tambuwun, Ismanto, daan Silolonga. (2015). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado. e Journal keperawatan (e-Kp), 3(2)

Tondare, Raje, Ganganahalli, Mumbare, and Rayate. (2014). Effect of Hand Washing Practice and Attack Rate of Acute Diarrhoeal Diseases among Pre-Primary School Children. International Journal of Health Sciences and Research. 4(9):31-36.

Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas Karanganyar (2015). Profil Kesehatan Puskesmas Karanganyar. Karanganyar: UPTD Puskesmas Karanganyar.

World Health Organization (WHO) (2005). The Treatment of Diarrhoea. A Manual for Physicians and Other Senior Health Workers. Jenewa: World Health Organization.

Downloads

How to Cite

Narzah, N. A., -, P., & Dharmawan, R. (2016). Path Analysis on Factors Associated withthe Incidence of Diarrhea in Infants Aged 6-12 MonthsatKaranganyar Community Health Center,inPurbalingga, Indonesia. Journal of Maternal and Child Health, 1(1), 13–18. Retrieved from http://thejmch.com/index.php/thejmch/article/view/8

Issue

Section

Articles